hujan tak kunjung berhenti
mungkin sampai pagi aku bernyanyi
parausesak di telinga
menunggu reda menunggu pagi
pada langit berharap
dihitam awan kegelapan
berpijak mungkin tak lagi berarti
atau bahkan seperti mati
hingga memutih awan hitam
sanur bali mei 10
dirinai
tepian kute
oleh : eko rahardhian
telah kubunuh semua dendam
telah kubakar dengki di diri
dalam dangkal tepi kute
pada putih pasir dan gemuruh mesin
dirimbun daun tepian pantai kute
kute bali mei 10
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 04.06 0 komentar
sanur
oleh : eko rahardhian
remang cahaya kian memudar
ditepi kerinduan
memandang gadis sebatas mata
tanpa nafsu tak berhasrat
sebab
rindu ini hanya padamu
saat ini
inginku dipelukmu
mei 20- 2010
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 04.05 0 komentar
direnung perjalanan
oleh : eko rahardhian
direnung malam tadi
banyak jala teruntai
luapan bahagia nada cinta
terangkai dibait perjalanan
panjang tak terhenti
meski olehmu nduk
atau rengek manjamu
bahkan hangat pelukmu
dipelataran kami bercumbu
terhempas alur berbagi
mutiara tak terbatas
langit coba kau cerita
walau sebuah rahasia
banyuwangi,genteng mei 10
Rabu, 19 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 23.59 0 komentar
ranu lembongan
oleh : eko rahardhian
dalam kabut
terkepung derita hidup
telanjang atasmu bebatuan
terhempas riak ranu lembongan
ribuan vespa meraung iramakan derita
jutaan kami tenggelam
di hingar suasana
klakah banjir sore ini
ralembaves mei 10
Selasa, 18 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 19.53 0 komentar
nurani
oleh : eko rahardhian
lumpur dan debu masih melekat erat
melebur jadi sel sel darah dan otakku
dalam beku melangkah
dibutiran bisu batu es
telanjang dada telanjang kaki
jejaki terjal batu bukit ini
kaku membiru wajah
diterpa badai dihembus angin
dan keindahan itu
semesta angkasa
perlahan
sirna
tertelan kabut kegetiran
nurani
tlah lama mati
melati 140510
Jumat, 14 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 06.56 0 komentar
terasing
pelajaran diri
dalam keterasingan
Kamis, 13 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 20.55 0 komentar
air
datang menyapa sapu yang ada
tak kau berirama pun bertanda
hmmm sekejap mata
enggan kusela
kilat bercampur gelap
genangan sebatas leher
air mata kesedihan tiada tara
kau hanya wanita biasa
malam gelap
kau smakin lelap
dalamgenangair
100510
Rabu, 12 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 09.58 0 komentar
simpang dgen
oleh : eko rahardhian
tomy sahabatku
dimana lantang serak suaramu
kemana congkak candamu
disimpang dagen dulu
telah usaikah jalan cerita
dilorong malioboro sepi tengah malam
suar getir jiwa
tangis luap cerita kita
tomy bangsat
kemana kau sembunyi
disimpang dagen kunanti
dideru mimpi
n dagen,malioboro 2007
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 03.56 0 komentar
jalang
sayang,aku adalah senja setia saat
tinggalkan jasadmu indah tiada tara
sayang,kutanngalkan sebagian besar potongan hati ini
kusimpan dikotak perhiasanmu tak terisa
sayang..aku adalah mimpi
singgah dipelataran benakmu
sekejap dipelukan
sayang,...aku adalah jalang
tak kan mampu kau jinakkan
biar kedamaian itu datang
hampiriku ditiap benam matahari
akulah senja
basuh pucatmu dimakan derita
jalang
Sabtu, 08 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 04.44 0 komentar
gigolo
malam ini kau sebut aku gigolo
setelah kau buka sendiri semua yang kau pakai
sebentar kau panggil bajingan pasti
setelah puas kau kucumbui
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 04.42 0 komentar
simpang jalan raya
aku adalah pelacur
menukar diri dengan kesenangan
persetan norma peduli nilai
aku adalah pelacur
menjual diri dengan mimpi-mimpi
lalu kau mau apa
kuasakah kau atas dirimu sendiri
adakah kau rasa bisul ditelinga
simpang jlnn
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 04.36 0 komentar
fajar dahaga
belum pernah penyesalan
lantunkan bait putus asa
juga noda kealpaan
terhapus begitu saja
dalam perih
hitam mengoyak tenang jiwa
putih tak lagi bermakna
sekedar warna
tak berjiwa
malam lesap
buai lembut kian pudar
terhapus cahaya fajar
wahai tenang jiwa
hapuslah dahaga
- 1000puisi -
Kamis, 06 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 13.19 0 komentar
gelombang
malam tergesa
hasrat terangkai
naluri bermanja
ia datang telanjang
hampiri pucuk gelombang
ciumi lekuk indah riaknya
dihempas mesra canda
terkulai lemah diperdaya
jengah lesu gerangan dirimu
rona raut tertutup sempurna
engkau sang gelombang
kekasih setia
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 11.35 0 komentar
menjelang pagi
malam semakin pagi
terobsesi pada masa
terbatas dan serba tiada
usai sudah lara
manja depan mata
nurani bertutur
indah mesra ditelinga
tentang future
tentang bahagia
tentang indah kata
tentang canda
lingkar sahabat10
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 10.23 0 komentar
dirinai senja
oleh : eko rahardhian
tak sepatah terucap
tajam lidah tersekat kelu
dipelarian jiwa
dikelam remangnya senja
lembut rintik seka wajahmu
bersinar tersiram purnama
kau usap perlahan
basah dibibir
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 05.55 0 komentar
taman terali besi
terdiam bisu di sudut sepi
ungkap sebuah tabir senja
belum luluh dihitam nuansa
tergolek pasrah ditikam norma
pikirnya mengangkasa jingga
merangkai ditaman langit
meski sederhana
berpegang terali
terpenjara
sementara
ia ada ditaman semesta
tak terbayang indah
taman terali besi
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 01.51 0 komentar
aborsi
pelarian jiwa
pemberontakan diri
perlawanan tanpa arti
pembunuhan anak sendiri
kehilangan harga diri
kegetiran nurani
kemuliaan tersia-sia
kecelakaan
picik,licik...bangsat
untuk sahabat
Rabu, 05 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 01.30 0 komentar
dibawah beringin
oleh : eko rahardhian
hasrat mencumbui kepolosanmu
diruang gelap kealpaan petaka
pasrah kaujilati datar kau nikmati
kebas sudah senggama diraya
ditapak kaki patah hilang langkah
tertumpu poros nurani suci entah
serak mani kau basuh bercampur peluh
tiada lagi sudah balut khilaf
kau perawan aku tak perlu tahu
ungkapkan saja pada kokoh batu
atau rindang pohon beringin
tempat segala jin bercermin
bumi ayoe
Selasa, 04 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 13.41 0 komentar
psychics girl
Lalu simpan tabir mimpi
Mengoyak hari indah bersahajamu
Jejalkan pada rumpun-rumpun bambu
pada batas kaki langit rindu
sky was blue as your smile
so sweet as your kisses
nightmare just gone
away to another spaces
just wonder who you are
stand on the loneliness
livin in dreams
but its true
its you
just4reminds ya
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 13.36 0 komentar
sajak buatmu
oleh : eko rahardhian
Malam kurasa berhenti berputar
Sinar masih binar di bola matamu
Isyaratkan sesuatu
Dalam suram lampu LCD
Masih kupandangi
Sampai saat kutulis bait ini
Bilakah kau datang,hampiri sepi
Merajut mimpi
Membuai asa
dalam perih
dalam suram
Senin, 03 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 12.01 0 komentar
wahai maya
oleh : eko rahardhian
enja berguman mesra cumbui bukit
Bisikkan kata indah tak kucerna benar
Wajahmu di dinding-dinding terjal
Sayup perlahan menghilang ditelan kegelapan
Derap gelisah penggarap ladang
Ocehkan dongeng pandawa lima
Atau sekedar ceritakan anak istri didapur
Siapkan walau segelas bahagia
ooo kegelapan kenapa kau datang
Cumbui senja yang nanar
ooo maya tidakkah kau lupa
indah mu kucumbui semalam
atasmu bukit
atas mu bukit
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 11.26 0 komentar
jelata
oleh : eko rahardhian
kepada bangsa
yang tidak pernah merdeka
kepada tanah basah memerah
selalu terjajah
Tak kuragu indah mu pertiwi
Surga dibelahan bumi
Diratap perih anak bangsa
Ditangis kelu rakyat jelata
Ini lagooi milik siapa
Untaian mutiara terpenjara
Di hamparan keindahan tiada tara
Anak bangsa,nikmatilah sisa-sisa
Milik kami,jawabmu anak tempatan
Aset bangsa,jawab penguasa
Milikku juga?aku bertanya
Aku tertawa keras melebihi gelombang
Bukan padamu aku bercerita,
Tak pula kau wahai penguasa
Yang tak punya kuasa apa
jelata,riau lukisan
Minggu, 02 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 02.43 0 komentar
Label: jelata
fajar disemesta langit
oleh : eko rahardhian
Genderang pagi bergema di masjid depan rumah
Undang mahluk semesta bersujud
Irama kehidupan nyata dijalanan
Kunikmati pagi dalam nanar
Sosok fajar gambaran semesta
Kilau sahaja beribu makna
Ukir langit indah pagi ini
Lukisan tiada tara
Dibukit barisan ini aku berdiri
Atas mu segala misteri
Dikokoh puncak mayamu
Direntang ceritamu
lukisan pagi
Sabtu, 01 Mei 2010 | Diposting oleh sastra nusantara hijau di 16.21 0 komentar
mbatin
oleh : eko rahardhian
Ijo sauntoro katon kang sumringah
Suwene sak lencer loro
Blas ora kelingan,ra di tlikuri
Opo pancen ngono kuwi
Dasar menungso,ora nrimo
La yen ra gelem rekoso
Ojo mekso
Ojo ndeso
Kae delengen mburi umah
Sing nggarai awake dumeh
Buwangen kabeh
Kowe ra sah muleh
rantau jess
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 15.58 0 komentar
ragu
oleh : eko rahardhian
Berbaring lemah tanpa angkuh
Diatas bulat aku berdiri
Teriakkan kebodohanku sendiri
Seorang teman bicara,aku mendengar
Bila guruku berkata tetap kudengar
Ketika mereka bilang kita telah mati
Aku tak segera beranjak pergi
Haruskah ku iyakan saja
Haruskah kudiamkan saja
Sementara,semua belum pasti
Semua tak hakiki
bumiayu 10
Diposting oleh sastra nusantara hijau di 01.23 0 komentar
Label: ragu