doa buat kekasih

oleh : eko rahardhian


terkurung dilingkar gersang
melambai pada bayang raksasa semu
resapi sendiriku beku
bukan berarti tanpamu
atau tanpaNYA
ini soal rasa
hasrat bercerita
adalah kau permata itu
adalah kau harapanku
juga kau dimimpiku
aku bercakap dengan diri
tentang indahnya ini pagi
bahkan nestapa jiwa
selaksa penderitaan mu
kekasihku
doa ku untukmu


borneo,borneo
des 2010

luap getir jiwa

jiwa melayang di mayapada
terbawa keinginan tak berarah
bergelayut pada mega berarak
hinggap diketiak bulan sabit
jauh memandangi samudera tak bertepi
sore ini
angin berhembus kencang
bawa getir
bawa amarah
bawa kepedihan


monumen,
borneo

penjamah

kehilangan bukan segala
hanya hampa sementara
diruang keterasingan diri
pada cakrawala tak bertepi
irama hidup aroma mati
noda merah dan amis darah
sisi gelap malam
suram
dalam kesendirian
rindu dimana,damai dimana
pun tiada air mata
kuhisap dalam-dalam sepi menyayat
kutiup jadikan warna warni pelangi
dan kaulah sang penjamah


bontang
10 okt 10

lukisan Pencipta

ocehmu kudengar sayup
raungmu kuhayati sepenuh hati
jeritmu apalagi
menyayat jiwa
jadikan serpihan kecil'
putih terhempas sisa
badai sore ini
bahagia cepat kau berlalu
tak sempat terlintas
beribu tangis hampa
lukisan Pencipta
menangis kami dalam hati
teriak lantang tak bersuara


bpp,nov 10

syair pembalak

menatap hijau belantara tak lebat
hembuskan aroma keserakahan
bukan seperti mimpiku selama ini
entah kemana saudaraku pergi
terusik bising raung mesin borneo
belantara tepian jalan
tak jauh kedalam gundul
tak jauh kedalam mandul
api ganas telah melahap
merayap dimalam yang gelap
menukar mimpi tak pernah terbeli
kamilah pembalak
kamilah pemusnah hrapan anak negeri
persetan generasi nanti


borneo okt 10

gagak hitam

pekik gagak hitam buyarkan angan
ia berputar mengitar hijau pucuk pepohonan
lemah sayapnya berkibar
labil mengangkasa
tak kucium bangkai
tak kucium dendam
damai dimana
ia hanya derita
kami anak negeri
gagak hitam terus berputar
diangkasa nusantara raya
belum kucium bangkai
belum ada dendam


bontang okt 10

getir agustus

belum kudengar syair merdekamu
tak ada kibar merah putih dijalanan
hanya bising mesin deru debu
dan tangis penggusuran
explorasi exploitasi besar besaran
pudarkan semangat nasionalisme kita
kanan kiri derita
dihempas segala resah
oleh ketidak adilan yang rata
pada setiap kota semua desa
aku tertawa keras melebihi gelombang
kita hanya nurani berserak
berjalan tak berdaya
telanjang pasrah dihancur negeri tercinta
menangis disela tumpukan kayu jarahan
lapar diemperan tambang batubara
mengemis di simpang jalan minyak
didatar puncak bukit aku mengangkasa
arungi duka anak bangsa
merdeka


balikpapan
agustus 10

nomad

mengusung jiwa rapuh tertindih keruh
mengarung liku hidup terbelenggu
dirumpun kelam selaksa noda
aroma kebebasan tercium lepas sudah
nomad
dirindang belukar dinaungan senja
kadang di puncak-puncak bukit
atau dikelam malam


jul 10
bpn

--''--

disisi gelap malam kau menunggu
hembusan badai tak mau pergi
berputar-putar mengitari
kelam hitamnya hari
maka tersenyumlah
jika semua sia-sia
menangislah
lalu tertawa
dalam bahagia
yakinlah indah
pastinya indah

jul 10

doamu

doamu terangi penjuru langit
bening air matamu
penuhi ruang kosong cakrawala
getarkan nafas cinta
wahai jiwa setegar karang
aku menjauh dari pangkuan
disini dijalanmu'dalam doamu
merindukanmu
maafkan aku
ibu

jul 10

wajah wajah samar

silih berganti berlalu dihadapan
wajah-wajah samar dipekat kemewahan
melenguh menggeliat dipucat nafsu
sesaat lalu lenyap tertelan keheningan
lereng bukit ini masih saja sunyi
seperti saat kugambar beku dirimu
dalam hambar pelukku malam lalu
wajah-wajah silih berganti
memeluk imajiku
mencumbui lekuk indah bukit ini


lereng sepi
jul 10
bppn

diam

diam berkali mengetuk hati
aku berpaling menjauh pergi
tak kubiarkan beku selimuti kalbu
dengannya telah kureguk
sebagian besar bahagia ini
kuukir hari kurangkai kata
jadikan seikat indah
jadikan bermakna

setelah mati

oleh : eko rahardhian

setelah mati nanti
adakah kau tertawa
menangis ataukah
gelisah dikehidupan sana
patut kudengar inginmu
acap kau ucap
pada anganmu yang termangu
belumkah terlintas
mati dihadapan

jul 10

pada beku

oleh : eko rahardhian


haruskah ku ungkap saja
semua beban rasa ini
meski perih pasti
dalam temaram
kita melangkah sembarang
wajah tengadah

pada pucuk pinus
pada secuil cahaya bulan
tak bisa kubagi
angkuhnya hati ini
rapuhnya jiwa
terbelenggu hidup
terobsesi mati

wahai cahaya
aku memuja
wahai angkuh jiwa
usaikah sudah?


beku bppn,borneo
jul 10

bidadari

oleh : eko rahardhian

mungkin dalam sepi
rintihmu begitu berarti
luka telah terbalut
terpuaskan sudah
dihijau belantara kurebah
kuhimpun penat jiwa
tuangkan dalam kata
dalam canda
kutabur selaksa imaji
dibuaian bidadari sepi
terpuaskan sudah
segala hasrat

bpn jul 10

garis langit

oleh : eko rahardhian

garis tebal dilangit
membentuk lapis indah
goresan tiada tara
dikanvas cakrawala
perlahan memudar
ditelan gelap hari
seiring nafas kehidupan
berlalu berpacu irama hidup
enggan terhenti

jul 10

rapuh

oleh : eko rahardhian

serpihan jiwa terberai sudah
terbawa lembut angin malam
kepingan jiwa lenyap sudah
ditepis musnah seribu harapan
rindu
dendam
berkecamuk tak terkendali
pada langit hitam
pada malam kelam
tak sisakan indah kabar
tak jua segelintir harapan
aku menelusuk raga
pendam seribu kepedihan
ku ketuk ketuk setiap pintu hati terbuka
tak usai jua kutemukan
disela putus asa
disesak dahaga




bppn,jul 2010

sederhana

oleh : eko rahardhian

atau pada setiap indah kucinta
juga tiap luka kurindunya
pada janjimu demi waktu
tentang mimpi
tentang asa tak terucap
masa depan samar dikejauhan
indah saja harapanku
sederhana saja mauku
seperti bait bait terucap
sesederhana hari
siang malam
terang gelap


simpang atas
borneo bpn
07 10

tapak kaki telanjang

oleh : eko rahardhian


kutapak terjal tinggi
ikuti jejak kaki mungil telanjang
lebih jelas disini
laut tiga warna bermakna
diujung tertinggi
jejak kaki lenyap sudah
tinggalkan tanya
kuteriak lantang nada sumbang
kulambaikan kain putih penuh bercak
hingga terang meredup perlahan
tapak kaki kecil telanjang
kemana kamu pergi
aku mencari
aku menanti


taman bahagia jul 10
bppn

hitammu hitam

oleh : eko rahardhian

hangat tubuh ini
cukuplah kiranya
hangatkan beku tubuhmu
malam ini
ada gejolak didihkan darah
menepis sepi
kamu sepertiku
diam membatu
sudahlah biar kubilas luka
dalam hangat peluk nafasku
rindang dedaunan biar bersaksi
akulah malammu
akulah gelapmu
hitammu hitam
hitamku legam

bukit bahagia
borneo,july 10

permata jingga

oleh : eko rahardhian


demi keabadian gaib
kusingkap tabir suram
ribuan malam
dipuncak tertinggi nikmat semu
antara hidup matiku
lembar demi lembar tersia
sudah
hingga
jiwa demi jiwa terkorbankan
aku mengendap disela gelap
kuinjak-injak singgasana
kebanggaan para raja
demi secuil bahagia
selaksa derita kami
cecuguk bangsat berjanji
pada ibu pertiwi
padalangit
pada dewa dewa
pada emas permata
jingga


bukit permata jingga
borneo,july10

ndukun

oleh : eko rahardhian

sun mata ajiku
semar mesem
yen ora mesem mendem
mat komit kamit
tang skakel paku dom bundel
kabeh njur tak kirimke
kanggo kowe kang durjono
mbalelo
ndang modaro
sun mata ajiku goyang jaran
cikar dokar sepeda pancal
yen ora modar berarti mancal
utowo sekarat kepancal jaran
duh duh duh
sukmo katut neroko nunut


ndukun
borneo jun 10

belantara

aroma belantara tercium harum
deru nafas penuh cinta
pada pucuk cemara melengus
irama cita kuharap bermakna
biru langit sebiru hatiku
cerah hari secerah anugerah
tegak kuberdiri dipucuk tertinggi
dibawah belantara'
diatas langit
awang-awang bahagia
angan masa depan
bercarut
penuhi
hati dan hari

laskar

oleh : eko rahardhian

wahai laskar
coba kau duduk dipinggiran
sekedar berbagi cuil kebahagiaan
jika kau bernurani memang

wahai laskar
kekar tubuhmu
tak sedap kupandang
imaji dendam meranah kalbu

wahai cinta
naungkan indahmu pada segenap laskar
agar luka tak membara
biar borok terganti sudah
tebar harummu pelita
bias sinarmu bahagia

wahai laskar
tenangkan jiwa kosongmu disini
dilingkaran cinta
terayun damai

kelak kau rindukan pasti
masa seperti ini
dibising peluru
didesah nafas
dideru rindu



laskar semesta
jun 10 '

rindu damai

oleh : eko rahardhian

pasukan putih biru berbaris tak rapi
tegar menantang sombong sang matahari
bersenjata lengkap siap mengabdi
pada raja ratu juga permaisuri
pun pada seribu selir dan lonte
lantang komando tak jelas ditelinga
yang ada hanya teriakan dendam
jerit nafsu naluri berkuasa
semua menggema jelas di dinding-dinding langit
diterjal bukit angkasa raya
nusantara
rindu kudengar sejahtera
rindu kudengar makmur
kaya raya apalagi
bukan banci bukan pula benci
bukan perang saudara
kutunggu kabarmu esok hari
masihkah kau goyah
masihkah kau gundah
dipersimpangan ahir zaman




terminal damai
balikpapan
jun 2010

gerhana malam tadi

aku berdiri dipuncak bukit tertinggi
saat menkmati gerhana malam tadi
sampai tehanyut dibuai indahnya
seperti lukisan jiwa
alam semesta terpesona
seperti aku adanya
terpana walau dirundung luka
terpaku meski pilu
gerhana malam tadi
aku merindumu
semoga esok kulihat lagi
biar kucumbu indahmu
dalam sepi getir hariku

~prapatan~
balikpapan jun 10

menunggu malam

oleh : eko rahardhian

malam belumlah sempurna benar
berisik walet masih bergerombol depan sarang
rembulan keburu merindukan malam
bersolek depan kaca mematung
mengagumi diri
memuja raga
tak terbayang sudah
esok hancur termakan hari
bahkan sebentar lagi
lebur terpanggang matahari
malam belumlah sempurna benar
ketika warna warni hidup makin berbinar
malam lama kali kau datang
ucap mami dilacur hari

menunggu malam
borneo 10

dipusat gravitasi

oleh : eko rahardhian

lekuk angka lekat tak mau pergi
naluri berkuasa hinggap tak jua lenyap
mencoba memanipulasi imaji seperti nyata
aku berlari menjauh pergi
makin berlari kau makin membayangi
ahh
bilasaja kukantongi belantara ini
itu saja menghantui
kubenamkan segenap raga kedalam tanah
arungi sisi gelap bumi
tidakkah kau bayangkan
dalam sesak ruang
dibalik gelap luap tanah basah
di melemahnya gravitasi
aku masih menikmati
masih kulewati
indah cakrawala pagi ini
dalam hati terbesit
tak puas itu
tak jua lenyap
sebab
bumipun ternyata
tak kuasa menyerap



ujung borneo
jun 10

ironi

oleh : eko rahardhian

segerombol gagak berarak pulang
kelorong gelap kegelapan
usai sudah pesta pora ini hari
hanya bangkai yang tersaji

jika anugerah maka tersenyumlah
jika indah tetap bukan milik kita
gagak gagak jauh pergi
menembus batas waktu
bahakan batas tanah air tercinta

gagak disini saudaraku
memangsa daging anak anaknya
istri bahkan semua yang siap saji
ya betul katamu
gagak telah pergi


jun 10

larut rahasia

oleh : eko rahardhian

dalam larut
bulan setengah lingkaran
meliuk seperti berayun pada awan
langit terbuka lebar
rahasia terkuak sudah
masa lalu masa depan
masa muda masa tua
mata air mata
bening sebening hatimu mungkin
sebab tanah tiada tertembus
hanya belati terhunus
polos
ndeso
norak
konak
malam larut
langit rahasia terbuka sudah



borneo,jun 10

rahasia hening alam

oleh : eko rahardhian

pagi buta
dalam sepi
pasir putih ramah menyapa
aku dalam kesendirian
nikmati ombak kuta reef
kicau burung sayup kudengar
kosong jiwa
dalam cengkeraman dewa-dewa
dalam hening
rahasia kehidupan
bercerita damai
berbagi bahagia
lulu sejenak
kurebahkan gelisah
dipasir putih


kuta reef,bali
jun 10

ksatria kecil

oleh : eko rahardhian

ubud pagi ini
indah memang meski
tak sempurna benar kau nikmati
hei kau ksatria kecilku
pada hijau selebar mata pandangi
kurasa tak indah benar pagi ini
sebab ubud letupan hati kami
pagi ini kau
sang ksatria kecil
berlari telanjang perut kerontang
berharap pada langit
pada hijau rimbun belukar kasih sayang
ksatria kau terpaku membatu
pada alamkah kau mengadu
atau pada tetes embun
tak bergeming kau punya bibir
entah itu sekedar umbar rasa
aku menengadah
pasrah
aku tak punya kuasa wahai ksatria
aku hanya sosok
menemani
mengayomi
melindungi
mungkin mengilhami



ubud bali,jun 10

badai langkah kaku

oleh : eko rahardhian

cepat berlalu cerita pilu
datang bawa gundah
mbok ya sesekali kau tak hampiri
meski sekejab mata
jasadku lemah
hasratku mati
sejenak biar pulas
tunggu kering bekas gores
walau tipis
meski tak bernanah
terpatri dalam kalbu
enggan menyapa langkahmu
sang bahagia
ditengah badai selalu


hujan mlm
jun 10

menghitung pijar bintang II

oleh : eko rahardhian

dalam sepi
hembus nafasmu tak berarti
pun lenguh manjamu jauh
disini
telah puas kucumbui
terjal cadas batu
juga lebat pepohonan
hingga
panas ranggaskan sekitar
bakar hijau dedaunan
jadikannya layu
jika kami telah bercumbu
lemah tak bertumbu
tengadah telanjang pasrah
menghitung pijar bintang


baris nafsu belantara
borneo jun 10

menghitung pijar bintang

oleh : eko rahardhian

adalah purnama terhempas pasrah
menggeliat manja diputih kabut
berselimut dingin malam
menghitung pijar bintang
direntan waktu ribuan tahun cahaya
entah kekasih yang mana ditunggunya
sebentar lalu memejamkan mata
imajinya pada cumbu kekasih jauh
direngkuhnya tubuh telanjang
direbahkan perlahan
dipelukan birahi


borneo jun '10

baju tipis tersingkap duka

oleh : eko rahardhian

perlahan semesta gelap
irama kematian kelam
mengiris iris ulu hati
sedanau air mata darah
mengalir deras basah
nyunyutkan baju tipismu
ditangismu
disedihmu
undang gairahku
sebab aku adalah duka
menggelepar di sudut keranda
aku adalah nafsu
datang diujung baju tipismu
maka
mari cumbu jasadku
jika kau tak mampu
tanggalkan saja lukamu
dipangkuan bisu

balikpapan,borneo
jun 10

rumpun bambu rindu

oleh : eko rahardhian

penatku langkah gontai
disudut hari lewati senja
benakku tertumpu
pada rimbun hijau daun bambu
bergelayut diterpa angin sore
gagak-gagak hitam berkoar
mesra berbagi rasa dipucuk pohon
ingatku akanmu
hasratku inginmu
mauku adamu
terasing sperti karang
atau kerang dihalaman
terpaku bisu
pada rumpun bambu


borneo.jun 11
miss ya

mata tua diujung jalan

oleh : eko rahardhian

langkahmu perlahan pasti
menyusuri dermaga tak terpakai
rambut putihmu tegak menantang
langit biru diangkasa raya
mata tuamu tajam menikmati sunset
sebentar berlalu
kau diam terpaku
cerita kalutmu ini hari
pada sampah terdampar dipinggiran
langit kemilau
sunsetperlahan berlalu
kau diharu biru
kutunggu kau esok
diujung sunset baru
lirih bisikmu
dengan mata terpejam
kau berlalu
diremang malam
dikelam kehidupan
jalanan


buat om ulik
untuk smangat
n advise

merangkai janji

oleh : eko rahardhian

tutur kata liar manja
masih saja kian menggoda
bias cahaya mata
pancaran indah jiwa
tunas cinta
bersemi sudah
melibas selaksa derita
esok
rangkaian janji indah
kita jalani pasti
selamat datang bahagia


dideras hujan
borneo jun 10

tanah memerah basah

oleh : eko rahardhian

aku berkaca
pada air mata
pada luka-luka
pada baris kata
kadang kilau mutiara
jernihkan biru rindu
merahkan rona muka
meski luka gerogoti jiwa
meski nanar meratap
masih kuberkaca
masih kuberkata
pada air
pada bara
pada angin
pada tanah memerah basah


lap.poni
borneo jun '10

hujan pagi ini

oleh : eko rahardhian

hujan pagi beri harapan pasti
kering meradang terairi sudah
langit menghitam pekat
tak berarti apa
sebab noda telah terhapus
lebat masih mengguyur
noda kian luntur


borneo,jun'10

gelisah

oleh : eko rahardhian

Seperti malam kemarin malam ini penuh kegelisahan
dihimpit rasa rindu dendam dan haru berahir di ujung malam ini


kute may10

aids

oleh : eko rahardhian

lirih bibir indahmu berucap
penuh hasrat penuh nafsu
nyata semua hidup matimu
tervonis kini
usai sudah mimpi
usai sudah harapan
sebab aku telah mati
saat kau ucap dendam
kau bisikkan kematian
keras melebihi gemuruh halilintar
pekakkan otak dan skujur tubuh
ya semua telah usai
matilah aku
aku telah mati
berucap tak berarti
berfikir tanpa guna
usaaaaiiiiiiii
tammmmaaaaaaaat
kau matikan semua tentangku



tentang cinta(aids)
borneo's nightmare'10

berlindung di hutan gundul

oleh eko rahardhian

digemuruh langit kau bertahan
mengangkasa bagai bintang
seakan tiada pernah pudar
pijar cahaya meski temaram
dibatang lemah kubersandar
pada kelam malam
pada kilau cahaya bintang
pada apa saja yang kuharap
sayang lelapkah kau malam ini
dihamparan lahan tergunduli sudah


puncak hijau,borneo
jun '10

istana semesta jiwa

oleh : eko rahardhian

dalam luka kita tertawa
dalam bahagia kita menangis
pada kealpaan jiwa

kusinggahi istanamu
bertaman lautan biroe
hamparan permadani
berkilau di mendung senja

sobat
kau masih bersahaja
sobat
kau masih berkuasa

atasmu langit angkasa jiwa
atasmu langit semesta jiwa


diteras sahabat
borneo jun'10

luka yang sirna

oleh : eko rahardhian

tetes hujan nada sumbang
berlindung dipinang tak rindang
segelintir daun menguning
terurai bisu musim
basah sekujur tubuh
goresan luka bernanah
daging terbakar
sampah membusuk
untaian permata duka
ah
ceritakan padaku
tentang borok dikemaluanmu
atau bisul diketiakmu
bahkan telanjanglah dihadapku
sebab kita hanya luka
sebentar juga sirna


lap.poni borneo
jun 10

perjuangan sahabat

oleh : eko rahardhian

pahit getir hidupmu kutuang
dalam bait yang belum pasti bermakna
sobat
dalam cahaya sinar mata pasrah
seakan kau bercerita
tentang suatu mungkin berharga
dan gerak bibir setengah terbuka
tak kuasa kucerna
detik demi detik anugrah
kosong dijiwa hampa dihati
tenang tenanglah semangatmu kukenang
perjuanganmu kulanjutkan
irama lagumu putus kumainkan
disimpang jalan ini kurenungkan
segala yang pernah kita lakukan


kmpg baru,bppn
jun 10

kelam jiwa

oleh : eko rahardhian

pagi cerah
tak secuil awan hitam bergelayut
hanya kokoh karang
debur ombak dan angin baluriku
memadu hasrat diterjal karang
memendam dendam dikelam jiwa
terasing
mengasingkan diri
usir mimpi
usap perih
hapus luka


tukung,borneo
jun 10

harapan diterik siang

oleh eko rahardhian

hasrat mencumbumu wahai lautan
dan geleparmu kerapu malang
bercumbu telanjang dipuncak karang
disisi roh dan jiwa gentayangan
matahari kian tinggi
ombak masih cumbui jasad telanjangku


semayang,borneo
jun 10

nurani

oleh : eko rahardhian

tersisa sedikit dihati
diterpa badai kelam hidup
teriris getir nestapa
dibungkam derita

nurani
tak kunjung penuhi isi hati
ditelan pasang gelombang
dihempas angin malam

sayang
hanya perih menemani
kurangkai jadikan sekerat daging merah
sebentar pecah lagi

nurani
kau kah itu yang mati



kebon sayur,borneo
jun 10

sore di tepian mentari

oleh : eko rahardhian

batu batu karang berserak indah
hijau pepohonan balut terjal
bukit depan mata
disenggama alam seribu pulau

kapal berlalu sisakan gelombang
masih terpaku pada terjal karang
bersandar dicadas bebatuan
menanti langit beri jawaban

apa yang terjadi hari ini
sebentar lagi kan berganti
seiring mentari menepi


tukung,borneo 0610

direntan waktu

oleh : eko rahardhian

Rentan waktu cepat berlalu
Diruang rindu menghimpit sesakkan palung jiwa
Bergema disudut sudut gelap dunia
Tak kau dengarkah tetes embun bercerita
Tentang indah cahaya sunrise
Berlindung ditetes embun pagi
Berkaca elokkah kau adanya
Bahwa mimpi tak lagi berarti
Atau malam penuh harap
Akan hadirku malam ini
Jutaan tanya coba kau jawab
selaksa doa kau ucap lirih
Penuh harap

kebon sayur,borneo
juni '10

irama cinta

oleh :eko rahardhian

sebab riak air
tak lagi bisikkan mesra
hanya ungkap nelangsa
lara juga
tebing-tebing cadaspun
tak lagi gemakan irama cinta
berganti raung kesakitan
lalu
aku harus bercerita pada siapa
bermesra pada apa


bppn,borneo
jun 10

sanur circle

oleh : eko rahardhian


remang cahaya kian memudar
ditepi kerinduan
memandang gadis sebatas mata
tanpa nafsu tak berhasrat

sebab
rindu ini hanya padamu
saat ini
inginku dipelukmu

mei 20- 2010

ditepian kute

oleh : eko rahardhian


telah kubunuh semua dendam
telah kubakar dengki di diri
dalam dangkal tepi kute
pada putih pasir dan gemuruh mesin
dirimbun daun tepian pantai kute




kute bali mei 10

kabut

oleh : eko rahardhian

pantas kudapati indah kuncup cinta ditiapsudut ruang hati

kini terkontaminasi biru imaji diputihnya mega atasmu langit

kau berjanji entah untuk siapa

bahkan dirimukah sendiri

tak secuil mendung kudapati

tapi dihati tebalnya menutupi



sensation bar,kute

mendung kabut hitam

oleh : eko rahardhian

langit mendung
sebentar hujan menyirami taman kota
mendung terus selimuti
putih kabut bergeming terbuai sang angin

langit mendung
hitam nanar kian membaluri
segenap jiwa raga luruh dicengkeraman
borneo pagi ini

hei anak adam itukah kau tergeletak melingkar
isayarat derita sepanjang hidup
mendaki kian terjal
merangkak tebing kerinduan

gelap masih diluar sana
kau liar berteman lara
kau anak adam
terhimpit dendam

hahahaaahaha
lihat aku tertawa
hahahahahahaa
lukamu kian menganga



borneo,100610

dirinai

hujan tak kunjung berhenti
mungkin sampai pagi aku bernyanyi
parausesak di telinga
menunggu reda menunggu pagi
pada langit berharap
dihitam awan kegelapan
berpijak mungkin tak lagi berarti
atau bahkan seperti mati
hingga memutih awan hitam


sanur bali mei 10

tepian kute

oleh : eko rahardhian

telah kubunuh semua dendam
telah kubakar dengki di diri
dalam dangkal tepi kute
pada putih pasir dan gemuruh mesin
dirimbun daun tepian pantai kute




kute bali mei 10

sanur

oleh : eko rahardhian

remang cahaya kian memudar
ditepi kerinduan
memandang gadis sebatas mata
tanpa nafsu tak berhasrat

sebab
rindu ini hanya padamu
saat ini
inginku dipelukmu

mei 20- 2010

direnung perjalanan

oleh : eko rahardhian

direnung malam tadi
banyak jala teruntai
luapan bahagia nada cinta
terangkai dibait perjalanan

panjang tak terhenti
meski olehmu nduk
atau rengek manjamu
bahkan hangat pelukmu

dipelataran kami bercumbu
terhempas alur berbagi
mutiara tak terbatas
langit coba kau cerita
walau sebuah rahasia


banyuwangi,genteng mei 10

ranu lembongan

oleh : eko rahardhian

dalam kabut
terkepung derita hidup
telanjang atasmu bebatuan
terhempas riak ranu lembongan

ribuan vespa meraung iramakan derita
jutaan kami tenggelam
di hingar suasana
klakah banjir sore ini

ralembaves mei 10

nurani

oleh : eko rahardhian

lumpur dan debu masih melekat erat
melebur jadi sel sel darah dan otakku
dalam beku melangkah
dibutiran bisu batu es

telanjang dada telanjang kaki
jejaki terjal batu bukit ini
kaku membiru wajah
diterpa badai dihembus angin

dan keindahan itu
semesta angkasa
perlahan
sirna

tertelan kabut kegetiran
nurani
tlah lama mati


melati 140510

terasing

pelajaran diri
dalam keterasingan

air

datang menyapa sapu yang ada
tak kau berirama pun bertanda
hmmm sekejap mata
enggan kusela

kilat bercampur gelap
genangan sebatas leher
air mata kesedihan tiada tara
kau hanya wanita biasa

malam gelap
kau smakin lelap



dalamgenangair
100510

simpang dgen

oleh : eko rahardhian

tomy sahabatku
dimana lantang serak suaramu
kemana congkak candamu
disimpang dagen dulu

telah usaikah jalan cerita
dilorong malioboro sepi tengah malam
suar getir jiwa
tangis luap cerita kita

tomy bangsat
kemana kau sembunyi
disimpang dagen kunanti
dideru mimpi

n dagen,malioboro 2007

jalang

sayang,aku adalah senja setia saat
tinggalkan jasadmu indah tiada tara
sayang,kutanngalkan sebagian besar potongan hati ini
kusimpan dikotak perhiasanmu tak terisa

sayang..aku adalah mimpi
singgah dipelataran benakmu
sekejap dipelukan
sayang,...aku adalah jalang
tak kan mampu kau jinakkan

biar kedamaian itu datang
hampiriku ditiap benam matahari
akulah senja
basuh pucatmu dimakan derita

jalang

gigolo

malam ini kau sebut aku gigolo
setelah kau buka sendiri semua yang kau pakai
sebentar kau panggil bajingan pasti
setelah puas kau kucumbui

simpang jalan raya

aku adalah pelacur
menukar diri dengan kesenangan
persetan norma peduli nilai
aku adalah pelacur
menjual diri dengan mimpi-mimpi
lalu kau mau apa
kuasakah kau atas dirimu sendiri
adakah kau rasa bisul ditelinga

simpang jlnn

fajar dahaga

belum pernah penyesalan
lantunkan bait putus asa
juga noda kealpaan
terhapus begitu saja

dalam perih

hitam mengoyak tenang jiwa
putih tak lagi bermakna
sekedar warna
tak berjiwa

malam lesap

buai lembut kian pudar
terhapus cahaya fajar
wahai tenang jiwa
hapuslah dahaga

- 1000puisi -

gelombang

malam tergesa
hasrat terangkai
naluri bermanja
ia datang telanjang

hampiri pucuk gelombang
ciumi lekuk indah riaknya
dihempas mesra canda
terkulai lemah diperdaya

jengah lesu gerangan dirimu
rona raut tertutup sempurna
engkau sang gelombang
kekasih setia

menjelang pagi

malam semakin pagi
terobsesi pada masa
terbatas dan serba tiada
usai sudah lara
manja depan mata
nurani bertutur
indah mesra ditelinga
tentang future
tentang bahagia
tentang indah kata
tentang canda

lingkar sahabat10

dirinai senja

oleh : eko rahardhian

tak sepatah terucap
tajam lidah tersekat kelu
dipelarian jiwa
dikelam remangnya senja

lembut rintik seka wajahmu
bersinar tersiram purnama
kau usap perlahan
basah dibibir

taman terali besi

terdiam bisu di sudut sepi
ungkap sebuah tabir senja
belum luluh dihitam nuansa
tergolek pasrah ditikam norma

pikirnya mengangkasa jingga
merangkai ditaman langit
meski sederhana
berpegang terali
terpenjara

sementara
ia ada ditaman semesta
tak terbayang indah


taman terali besi

aborsi

pelarian jiwa
pemberontakan diri
perlawanan tanpa arti
pembunuhan anak sendiri

kehilangan harga diri
kegetiran nurani
kemuliaan tersia-sia
kecelakaan

picik,licik...bangsat

untuk sahabat

dibawah beringin

oleh : eko rahardhian

hasrat mencumbui kepolosanmu
diruang gelap kealpaan petaka
pasrah kaujilati datar kau nikmati
kebas sudah senggama diraya

ditapak kaki patah hilang langkah
tertumpu poros nurani suci entah
serak mani kau basuh bercampur peluh
tiada lagi sudah balut khilaf

kau perawan aku tak perlu tahu
ungkapkan saja pada kokoh batu
atau rindang pohon beringin
tempat segala jin bercermin

bumi ayoe

psychics girl

Lalu simpan tabir mimpi
Mengoyak hari indah bersahajamu
Jejalkan pada rumpun-rumpun bambu
pada batas kaki langit rindu

sky was blue as your smile
so sweet as your kisses
nightmare just gone
away to another spaces

just wonder who you are
stand on the loneliness
livin in dreams
but its true
its you


just4reminds ya

sajak buatmu

oleh : eko rahardhian

Malam kurasa berhenti berputar
Sinar masih binar di bola matamu
Isyaratkan sesuatu

Dalam suram lampu LCD
Masih kupandangi
Sampai saat kutulis bait ini

Bilakah kau datang,hampiri sepi
Merajut mimpi
Membuai asa

dalam perih
dalam suram

wahai maya

oleh : eko rahardhian

enja berguman mesra cumbui bukit
Bisikkan kata indah tak kucerna benar
Wajahmu di dinding-dinding terjal
Sayup perlahan menghilang ditelan kegelapan

Derap gelisah penggarap ladang
Ocehkan dongeng pandawa lima
Atau sekedar ceritakan anak istri didapur
Siapkan walau segelas bahagia

ooo kegelapan kenapa kau datang
Cumbui senja yang nanar
ooo maya tidakkah kau lupa
indah mu kucumbui semalam

atasmu bukit


atas mu bukit

jelata

oleh : eko rahardhian

kepada bangsa
yang tidak pernah merdeka
kepada tanah basah memerah
selalu terjajah

Tak kuragu indah mu pertiwi
Surga dibelahan bumi
Diratap perih anak bangsa
Ditangis kelu rakyat jelata

Ini lagooi milik siapa
Untaian mutiara terpenjara
Di hamparan keindahan tiada tara
Anak bangsa,nikmatilah sisa-sisa

Milik kami,jawabmu anak tempatan
Aset bangsa,jawab penguasa
Milikku juga?aku bertanya
Aku tertawa keras melebihi gelombang


Bukan padamu aku bercerita,
Tak pula kau wahai penguasa
Yang tak punya kuasa apa


jelata,riau lukisan

fajar disemesta langit

oleh : eko rahardhian

Genderang pagi bergema di masjid depan rumah
Undang mahluk semesta bersujud
Irama kehidupan nyata dijalanan
Kunikmati pagi dalam nanar

Sosok fajar gambaran semesta
Kilau sahaja beribu makna
Ukir langit indah pagi ini
Lukisan tiada tara

Dibukit barisan ini aku berdiri
Atas mu segala misteri
Dikokoh puncak mayamu
Direntang ceritamu


lukisan pagi

mbatin

oleh : eko rahardhian

Ijo sauntoro katon kang sumringah
Suwene sak lencer loro
Blas ora kelingan,ra di tlikuri
Opo pancen ngono kuwi

Dasar menungso,ora nrimo
La yen ra gelem rekoso
Ojo mekso
Ojo ndeso

Kae delengen mburi umah
Sing nggarai awake dumeh
Buwangen kabeh
Kowe ra sah muleh


rantau jess

ragu

oleh : eko rahardhian


Diatas bulat aku telanjang
Berbaring lemah tanpa angkuh
Diatas bulat aku berdiri
Teriakkan kebodohanku sendiri

Seorang teman bicara,aku mendengar
Bila guruku berkata tetap kudengar
Ketika mereka bilang kita telah mati
Aku tak segera beranjak pergi

Haruskah ku iyakan saja
Haruskah kudiamkan saja
Sementara,semua belum pasti
Semua tak hakiki

bumiayu 10

buruh

oleh : eko rahardhian

Larut dalam remang lembah asri
Inspirasikan warna indah penjuru langit
Kuterawang indah bintang
Pada mutiara kata "buruh"
Gejolak derita anak bangsa
Dirumpun tanah yang berbeda
Dipalang segitiga tak bertanda
Dipilar coklat kehitaman tanpa warna
Dihimpit gelisah terpinggirkan sudah
Uraian kehidupan beribu jalan
Maaf,tapi kami bukan pengguran
Terduduk buruk ditrotoar jalanan
Kamilah para pekerja
Pejuang bersahaja

pada bara

oleh : eko rahardhian

Bila masih panjang masa
Kurajut dalam lingkar kesendirian
Dirintik hujan dan desah malam
Termanja mesra berteman mayapada

Kuhisap madu semesta raya
Jadikan kerajaan berbudak suku
Kurangkai dalam selaksa kuasa
Tumbal hegemoni bangsa

Wahai rakyat yang pasti jelata
Rebahkan tubuh pasrahmu dijalan-jalan raya
Jadilah alas pijak kaki penguasa
Leburkan dalam patriotime dan nasionalismu

Lebarkan senyummu pada ragam corak warna
Seragam apapun jelmaan sang raja
Hingga kau tersungkur tak lagi berdaya
Terbelunggu beban terbelenggu hidup

Hingga suatu saat beban tak lagi terangkat
Mimpipun mahal terbeli
KIta semua mati dalam cengkeram
Pada bara api,pada apa saja

bumiayu

guyon bab asu

oleh : eko rahardhian

Ndeleng srengenge wis koyok ra katon leser
Amarga ketutup roso kang njalari rekoso
Nadjan sauntoro nanging ra bakal nrimo
Titik akeh iku mung cubo

Crito opo wae kang pingin diunekke
Mulo aku ngenteni nganti wis wengi
Dudu mung nyawangi wulan ing awang-awang
Dudu mung cangkruk ngarepe lawang

Asu,raimu koyok asu
wedus,koe ora tau adus

Ojo nesu,mundak koyok asu
Ojo nesu,kono ndang turu


canda menjelang tidur

senandung bisu

oleh : eko rahardhian

Dalam setia pernahkah kau bertanya
Dalam sendiri adakah kau tergoda
Berselimut dingin menusuk pori
Bercengkama dalam hati,sendiri

Renungkan secuil setia,balutkan didinding jiwa
Dan kau panjat kokoh tonggak kebekuan
Mencoba robohkan semua adanya
Naluri bersendawa,mengobarkan asa jiwa

Sinar purnama adakah kau luka
Kabut malam mungkinkah kau singgah
Dipenantian tak berujung
Dikebisuan tak pasti

lonely

lara diujung hari

oleh : eko rahardhian

Geliat nafsu meranah kalbu
Rona bahagia terpersit isyaratkan sesuatu
Amarah terhapus luap genderang waktu
Berkoar kelam dipenghujung belenggu

Putaran roda tak jua terhenti dekatku,hampiri
Bagai gelombang menerjang tak terelak
Kalut mengolok menyayat jiwa
Besarkan luka-luka kalbu

Malam diujung waktu
Malam masih terbelenggu
Pagi temaram di bilas embun
Pagi hampiri resah diujung malam

Berjuta bintang tlah pergi,jemput luka hati
Berseri pagi sambut hari,kaburkan lara



lara diujung hari.

nasehat buat azka

oleh eko rahardhian

Azka anakku,dengar baik-baik cerita ini
kamu bukan siapa-siapa dan kamu adalah pengembara
berjalan diterik hari,mengabdi pada suatu negeri
dijalan masih samar tak secuil penerangan

Azka anakku,kamu adalah ksatria
bermata dan berhati baja,tikam sgala kebuasan
berhati dan berjiwa,korbankan semua yang kau punya
termasuk jiwa dan raga,hanya kepadaNya

Terangi jalanmu dengan doa ibu
Sebab tak secuilpun penyesalan lekat dijiwa
Harumkan namamu dengan karya
Doa kami sepanjang masa,dijalanmu

Bila pagi datang,coba kau tengok di sekitar
Adakah orang lain disitu yang lapar
Bila gelap malam datang
Tuntun ibumu tercinta masuk kedalam

azka anakku, Junjung tingi-tinggi bendera cinta
kibarkan di puncak-puncak tertinggi impianmu
gantungkan di tembok-tembok abadi sang pencipta
doa kami sepanjang masa,dijalanmu


azka sultan r,dalam cerita

Bukit Cermin

Oleh Eko Rahardhian

Berselimut kebekuan hati aku berdiri
Bermandi peluh menyusur setapak
Terimajinasi arti belum pasti
Dibukit cemin sgala yang terjadi

Bangsaaaat
Kudengar suara maki,disela desau angin menerpa pepohonan
Sebentar makian lagi,kudengar beberapa kali
Berlutut dibawah biru langit diterpa terik

jancuuuuuk
Mata tertutup jemari basah peluh sekujur tubuh
antara nyata lantang teriakku
sudaaaaaaah,tak terdengar
ampuuuuun,mulut terpatri

Disini aku berdiri,dipuncak cermin dosa-dosa
Dihembus kekosongan asa
Dibawah cengkeraman masa lalu
Bukit cermin,cermin doa dan dosa


cermin ats bkit,,kepri09

Cerita Sahabat

Oleh Eko Rahardhian

Tergelak di pekat malam,di sela kebisuan jiwa
Berhambur kilau cahaya gemerlap smakin pekat
Bising tak berarti,kosong bergumul hati yang mati
Semua tertawa,seakan tanpa luka,

Malam smakin berwarna terang,irama pesta
Malam taburkan cahaya, melebihi terik siang hari

Pesta belum usai saat sang waktu terhenti sjenak
Sang petaka hamburkan peluru tanpa henti
Tanpa toleransi,tak perlu opini atau basa basi
Sahabat tergelak di terjang panas sbongkah petaka

Tepat di sela gundah irama
Diruang tanpa batas

Sahabat mati teiring nada
Bahkan doa-doa mungkin
Hanya luka dan air mata tertinggal
Tanpa kata mungkinkah bermakna?


kosonk,april suci 10

Mimpi Dirindang Bakau

Oleh Eko Rahardhian

Kepal jemari sisakan perih
Tebal amarah tersisa gundah
Bersandar tak sempat berucap
Lemah tertumpu terduduk lesu

Dilangit tanpa tepi
Diruang tanpa sudut
Menerawang jauh kedepan
Keatas sgala asa bersemayam

Kembali dihantui gelisah
Terpenjara lidah halilintar
Diujung bumi terpatri
Tempat jiwa jiwa terpendam abadi

Wahai gelap akankah kau datang lagi
Atau kau malam sekedar menghampiri

Kami bermimpi
Indah hari tanpa perih
Tanpa pekik lapar siang hari
Atau ...resah disimpang lampu merah

Masih bersandar aku kawan
Di renta bakau siang ini
Di belai lembut pasir pantai
Tanpa tangis,tanpa perih......

entah kau disana

teluk gelisah,10

Bahagia Begitu Dekat

Oleh Eko Rahardhian

Dunia beranjak menjauh,sahabat satu persatu pergi,makananpun enggan
tertelan,mungkinkah sampai mati.puluhan mili liter darah tecemar,butakan mata hati dan
otak,sekujur tubuhku membiru,melebihi langit biru diatas semeru.
Pagi dingin tanganku beku sedingin tengger semusim lalu,
malam tak kuperhatikan entah
berapa ratus mlmaku tenggelm,terbatas tembok kontrakkan pengap.
Hingga... bgitu
dekat maut menyapa,semua sahabat tiada kembali ,aku melompat ribuan tombak
berlari ribuan tahun cahaya,menghindari imajinasi.
Kuatkan hati berdiri,diatas satu
kaki,,,dalam cengkraman mimpi-mimpi

Hampa

Oleh Eko Rahardhian

apakah kaurasa sama
hampa sepi hidupmu
sendiri jalani kesendirian
tanpa cinta
apa ini yang terbaik
cinta dalam angan2
tak semudah itu
lewati palsu imaji
kemana kau pergi
kekasih sandaran hati
beranjak jauh dariku
kepadamu pasti aku kembali
jahat narkoba jerat kita
tipis harapan tuk kembali
jalani indah hari
penuh cinta,tak lagi sepi

"kacau 130905

dilingkar cinta dan dunia

Oleh Eko Rahardhian

Melangkah gundah di remang petang,hampiri keheningan
Nurani berjanji,berbisik harapan di balik kemilau senja
Kuhampiri jejak langkah-langkah penguasa langit
Tak tertinggal pun setapak dua di pelataran semesta

Cahaya,kusaksikan kau memudar,basuh luka
Gemuruh,kubiarkan kau leluasa, benamkan bahagia

Berlari jutaan tahun cahaya,genangan air mata,mata air kehidupan
Berputar tanpa arah,di ombang ambing cinta dan dunia
Di reruntuhan langit kau bersemayam
Tempat segala setan,jin dan berjuta hampa jiwa

Dunia,kulihat kau menua,kian luka
Matahari,kau bukan lagi pusat tata surya

Dikaki langit masih kugantung harapan
Dibias kemilau ku simpan lantak luka
biar mega berarak,kuciumi matahari
Walau terik disiang hari,kujilati lidah matahari


putar2x cakrwla

Terapi Matahari 1

Oleh Eko Rahardhian



Ribuan malam berganti,terjatuh tak lgi ada harapan

Cinta hanya omong kosong,sebab nurani tlah mati

Sahabat pergi tak ada kulihat kembali

Kebekuan abadi,kehidupan setelah mati

Selamat jalan biroe

Selamat tinggal indah semesta

Hanya satu sugesti,tak bisa tidak

Pada siapa aku harus memaki?

Kita hanya korban,sahabatku,inikah revolusi?

BUkan hanya KAU,tak lama lgi ku

Jika benar kita cuma tumbal,untuk apa,bahkan untuk siapa?

Pernahkah kau dengar sahabat?terlintaskah dibenak meski semu...

Bahwa sebenarnya kitalah "lost generation" itu

Ya...kita semua yang telah mati tak bernurani




fuck tha fuckin drugs.......fuck tha fuckin 'dalank'
( untuk jutaan sahabat yg mati,tak ter expose)

Terapi Matahari 2

Oleh Eko Rahardhian

Hitam kian pekat,sehitam benak dan sugesti jiwa

Aku melayang tak tentu arah,terombang-ambing imaji

Berjalan terseok menyusur ujung bumi,tak jua kuhampiri

Sahabat,mungkinkah kita kembali


Hingga aku tak mampu berbuat apa

Hingga kurebah dibelai sudah


Wahai matahari

Tidakkah kau lihat?disana..awan putih payungi mereka para nelayan

Atau kau biarkanku mati dalam kehausan?sebab

Akulah nurani yang mati,jiwa yang pasrah


Biru langit semakin cerah,aroma harapan

Biru laut sisakan tanya,hidupkan jiwa yang mati


Tertebus sudah jiwa di lantang teriak dendam

Dijilat lembut lidah matahari , menahan sakit tiada terkira

Bagai terpisah tubuh teriris sembilu,oleh belai lembut pasir putih dan hangat gelombang

Maafkan aku sahabat,kita hanya tumbal,ambisi dan rakus penguasa


Di trawangan aku menyepi

Ditrawangan aku sendiri,

Disana aku terobati

Olehmu sang matahari





30hari di trawangan

Benih Perih

oleh Eko Rahardhian

Satu anak terlahir
disini,diantara api
Tersembunyi dibalik tanah
Entah sekarang belum kutemui
Lalu aku pergi
Menembus lorong hampa waktu
Menanti entah kembali
Terhempas ganas hidup
Mungkin setia ta ada arti
Bersemayam diantara jurang kebekuan
Keindahan dalam sendiri
Mengantar cepat malam berlalu
Direntang berlumur noda
Dibias cahaya kabur senja
Tergilas gejolak jiwa tergelak
Mari teruskan mimpi




050905

Lembah Purnama

Oleh Eko Rahardhian

Dilembah purnama aku terpuruk
Bergelayut mesra pada mega
Menikmati cakrawala tiada tara
Melantunkan bait putus asa

Adakah kau nikmati indah lembah ini pun
Sesekali meski hanya fullmoon
Ruang tanpa batas konstruksi jauh sebelum masehi
Tempat bersemayam sgala keabadian hakiki

Dilembah ini pernah kubercerita
pada hening waktu dan terang purnama
Tentang suramnya kegelapan atau
Meski cuma berbagi mimpi

Berharap pada langit
Pada indah kemilau
Pada cahaya purnama
PadaMu



lembah purnama,TPI,kepri

cerita ayumi

Oleh Eko Rahardhian

Kulihat senyum pahit disela kesakitanmu sobat
Hati teriris tak terkira sperti nyata kurasa
Maut sejengkal lagi depan mata
Mampukah kau bertahan,mampukah kau melawan

Butiran peluh deras bagai embun pagi basahi wajah
Sekujur tubuh legam bagai karat besi tua
Layu bibirmu ungkapkan sesuatupun tak kuasa kuartikan
Sebentar lagi mati,ucapmu menambah perih

Jangan dulu malaikat,ucapku izrail hanya tersenyum,kecut
Kutatapi wajah layu tanpa nafsu,seakan tlah tahu sesuatu
Bayi dipangkuan bapaknya menjerit keras,iramakan kematian
Innalillahi...

hari ini lima tahun yang lalu sahabat
jelas sudah jalan keabadianmu
apa kabar anakmu,sahabatku
yang dengannya telah kau tukar nyawamu?
kau korbankan kehidupanmu

sajak paranoid

oleh Eko Rahardhian

Bisa ku rasa hatimu yang mati
Tertimbun diantara tumpukan rongsokan tak berarti
Tersusun tak rapi dipelataran rumah atasmu laut
Di ujung segala ujung tak bertepi

Terperangkap di kebutaan semesta
Hidup diantara suku tak beradab
Terpenjara antara jurang tiada
Lupakan ketiadaan sesungguhnya

Dimana mekar bunga kematian berada kau ada
Pada kotoran domba dan camar berpaling muka
Persetan nilai dan aturan semesta
Kuhanya mahluk paling teruk,ucapmu

Wahai pusara bisu aku mengadu
Pada nisan cinta aku berucap
Kaukah sumber petaka adanya
Diketakutan ini aku bertanya

Ucapmu bisu tak kupahami
Lagumu khayal tak kumengerti
Jawabmu fana tanpa kutahu nyata
Sampai ku berlari ke lautan jingga

bertanya pada gemuruh gelombang pasti
disimpang kegersangan nurani terpatri
pada tanya dipagi buta
pada nadi yang nyaris terhenti

paranoid 0109092092i

Recent Comments

Pengikut