oleh :eko rahardhian
sebab riak air
tak lagi bisikkan mesra
hanya ungkap nelangsa
lara juga
tebing-tebing cadaspun
tak lagi gemakan irama cinta
berganti raung kesakitan
lalu
aku harus bercerita pada siapa
bermesra pada apa
bppn,borneo
jun 10
skip to main |
skip to sidebar
sekedar catatan,ungkapan jiwa,dan wujud syukur sebagai anak manusia yang beranugerah indah cipta
Arsip Blog
-
▼
2010
(102)
-
▼
Juni
(37)
- ndukun
- belantara
- laskar
- rindu damai
- gerhana malam tadi
- menunggu malam
- dipusat gravitasi
- ironi
- larut rahasia
- rahasia hening alam
- ksatria kecil
- badai langkah kaku
- menghitung pijar bintang II
- menghitung pijar bintang
- baju tipis tersingkap duka
- rumpun bambu rindu
- Tanpa judul
- mata tua diujung jalan
- merangkai janji
- tanah memerah basah
- hujan pagi ini
- gelisah
- aids
- berlindung di hutan gundul
- istana semesta jiwa
- luka yang sirna
- perjuangan sahabat
- kelam jiwa
- harapan diterik siang
- nurani
- sore di tepian mentari
- direntan waktu
- irama cinta
- sanur circle
- ditepian kute
- kabut
- mendung kabut hitam
-
▼
Juni
(37)
Categories
Laman
sastra nusantara
Download Now
Feedjit
Feedjit
0 komentar:
Posting Komentar