alas jati kampoeng timoer

aku berjalan menuju pulang
sendiri menyusuri jalanan sunyi
kanan kiri nelangsa menyekat kelam
berpayung sinar temaram purnama menyusup
dingin berkabut tipis
jalanan yang bengis
disela daun jati membentuk bayang menakutkan
mengikuti kemana aku pergi
lolong ajing hutan seperti mengoyak dada
menyingkap dedaunan merintang
sebentar aku dipelataran
tempat kuhabiskan petang
mengukir senja
menikmati surya
mereguk indah purnama
tapi
seiring pohon pohon jati yang mencair
dikantong sesak penguasa kini
meninggalkan tonggak tonggak
menyisakan amarah
kami cuma pemimpi
berpasrah pada resah
kami yang berhutan belantara
tiada mampu bersembunyi



alas jati
kampoeng timoer
mei 2011

0 komentar:

Recent Comments

Pengikut